Senin, 04 Mei 2009

BUKTI SEMANGAT DAN PRESTASI OLAHRAGA PELAJAR PENYANDANG CACAT DI JAWA BARAT

Harus diakui bahwa berolahraga sudah menjadi satu kebutuhan setiap orang tanpa terkecuali siapapun orangnya, mulai dari balita hingga lansia sekalipun, karena lewat kegiatan olahraga badan akan menjadi lebih sehat. Seperti ada pepatah yang sudah sangat dipercayai kebenarannya mengatakan dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Olahraga adalah suatu gerak tubuh yang kontinyu sehingga akan menghasilkan energi yang sangat baik tentunya untuk tubuh. Dalam olahraga saat ini dapat dibagi tiga kategori yaitu olahraga masyarakat, olahraga fungsional dan olahraga prestasi.
Olahraga bagi para penyandang cacat khususnya bagi para pelajar penyandang cacat telah terwadahi sejak mulai diselenggarakannya kegiatan POPPCANAS ( Pekan Olahraga Pelajar Penyandang Cacat Nasional ) yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2005 di kota Solo. Cabang olahraga yang diperlombakan pada saat itu adalah cabang bulutangkis, tenis meja, atletik, dan renang. Bagi atlet pelajar penyandang cacat ( tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa ) yang mengikuti kegiatan tersebut dibatasi umur sampai dengan usia 17 tahun. Adapun kegiatan POPPCANAS diselenggarakan setiap dua tahun sekali yang tempat penyelenggaranya berpindah-pindah. Pada POPPCANAS I ini sungguh membanggakan bagi kontingen Jawa Barat, karena telah berhasil menjadi Juara Umum pada event tersebut. Tentu dengan hal tersebut telah menjadi suatu kebanggaan pula baik untuk atlet pelajar penyandang cacat, pelatih, official ataupun bagi warga masyarakat Jawa Barat umumnya, karena telah membuktikan walaupun dengan segala keterbatasan, baik fisik maupun mental, para pelajar penyandang cacat Jawa Barat mampu berprestasi dan berbuat yang terbaik sehingga dapat dibanggakan untuk dipersembahkan bagi dirinya, keluargannya serta daerahnya.
Proses pembinaan serta pelatihan dalam persiapan untuk menjadi yang terbaik tentunya tidaklah mudah karena banyaknya rintangan serta hambatan mereka para atlet pelajar penyandang cacat harus meluangkan waktu, tenaga, materi serta tentu dengan dibarengi keinginan dan semangat juang yang tinggi, senantiasa terus berlatih. Sehingga dari perjuangannya tersebut akan berbuah suatu hasil yang maksimal yaitu sebuah prestasi.
Selain daripada itu semua event-event olahraga bagi pelajar penyandang cacat tentu harus selalu diadakan untuk senantiasa melatih mental-mental yang baik juga sebagai wadah evaluasi dari hasil pelatihan ataupun pembinaan-pembinaan yang telah dilakukan.
Kedepan untuk lebih meningkatkan prestasi dan dapat mempertahankan prestasi atlet-atlet pelajar penyandang cacat tersebut harus terus ada pelatihan, pembinaan dan dukungan yang berkesinambungan mulai dari tingkat sekolah, gugus, kota/kab, organisasi keolahragaan penyandang cacat dan seluruh element masyarakat.

sumber: http://www.plbjabar.com/?inc=artikel&id=34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar