Senin, 04 Mei 2009

Anak Autis Membutuhkan Penanganan Dini-Terpadu

Penanganan terpadu sangat penting bagi anak-anak spektrum autistik. Pemberian penanganan sejak dini secara terpadu memberikan hasil positif, yaitu membantu anak-anak autistik beradaptasi dengan lingkungan.

Hal itu terungkap dalam disertasi Adriana Soekandar Ginanjar berjudul "Memahami Spektrum Autistik secara Holistik" yang ia ajukan untuk meraih gelar doktor dalam bidang psikologi pada Universitas Indonesia (UI). Disertasi tersebut berhasil dipertahankan Adriana di hadapan tim penguji Fakultas Psikologi UI, Senin (4/6), dengan yudisium cumlaude. Fuad Hassan—yang kemarin berhalangan hadir—bertindak sebagai promotor disertasi Adriana, dengan ko-promotor Fawzia Aswin Hadis dan E Kristi Poerwandari.

Gangguan autistik merupakan gangguan perkembangan dengan tiga ciri utama, yakni gangguan pada interaksi sosial, komunikasi, serta keterbatasan minat dan kemampuan imajinasi. Menurut Adriana, dari perkembangan penelitian tentang autisme semakin disadari bahwa gangguan autistik merupakan suatu spektrum yang luas. Setiap anak autistik unik dengan gejala dalam kuantitas serta kualitas berbeda.

Untuk memahami individu autistik dibutuhkan kerangka pikir holistik, yakni memandang setiap individu sebagai kesatuan dari taraf-taraf neurologis, biologis, psikologis, dan agama atau spiritualitas. Memang terdapat kesamaan di antara individu autistik, tetapi keunikan masing- masing lebih menonjol.

"Untuk itu, orangtua dan profesional perlu menyadari pentingnya penanganan dini secara terpadu, yakni dengan melibatkan penanganan di bidang medis, psikologis, dan pendidikan," kata Adriana (KRI, dicuplik dari: www.kompas.com/kompas-cetak/0706/05/humaniora/3581505.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar